Lembaga Pemeriksa Halal Universitas Syiah Kuala (LPH USK) resmi mendapat sertifikat akreditasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia.
LPH USK mendapat Sertifikat Akreditasi LPH bersama 18 LPH lainnya yang diserahkan langsung oleh kepala BPJPH, Dr. KH. Muhammad Aqil Irham di Hotel Mercure Jakarta pada tanggal 26 Oktober 2022. Dan menjadi PH pertama di Aceh.
Aqil Irham mengatakan, keberadaan LPH merupakan bagian tak terpisahkan dari proses sertifikasi halal, yang diamanatkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. LPH memiliki peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan JPH di Indonesia dan tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan proses sertifikasi halal.
“Terlebih, Kemenag telah mencanangkan program 10 juta produk bersertifikat halal di tahun 2022. Ini menuntut ketersediaan sejumlah perangkat pendukung, termasuk ketersediaan LPH dengan auditor halal dan laboratorium pengujian atau pemeriksaan produk halal,” kata Aqil.
Sertifikat untuk LPH USK diterima oleh ketua LPH USK, Fahrizal. LPH USK sendiri masuk dalam kualifikasi LPH Pratama, dimana dengan 6 auditor dapat mengaudit produk makanan, minuman dan kosmetika dalam cakupan wilayah Aceh terutama produk yang beredar secara nasional.
“LPH USK mempunyai auditor yang telah lulus uji kompetensi oleh LSP MUI. LPH USK juga bekerjasama dengan Laboratorium BBPOM Banda Aceh untuk pengujian produk,” tutur Fahrizal.
Terakreditasi LPH USK tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak seperti Rektor USK, Kepala Laboratorium Terpadu USK, Pusar Riset Halal USK, auditor, pengurus LPH dan pihak pihak lainnya. Untuk diketahui, LPH USK pendiriannya dibidani oleh UPT Laboratorium Terpadu USK.
Wakil Rektor I USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, IPU menyampaikan selamat atas sertifikat akreditasi yang telah diterima LPH USK. Menurutnya, USK mempunyai SDM unggul lagi kompeten di bidang tersebut.
“Keberadaan LPH USK insyaallah akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat Aceh. Terutama dalam memastikan keamanan, kesehatan juga kehalalan makanan dan produk lainnya,” ujar Prof Agussabti.